Senin, 21 April 2014

PASAR



                                                                 MAKALAH
     SOSIOLOGI EKONOMI
                                                                       tentang
                                                                       PASAR


Disusun oleh:
                                                                Robi Candra  312.102
                                                              DOSEN PEMBIMBING:
            M.Taufik M. Si
                                                       JURUSAN EKONOMI ISLAM
                                                             FAKULTAS SYARI’AH
                                                   INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
                                                              IMAM BONJOL PADANG
                                                                          1434H/2013M 



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena tuntunan, rahmat, dan karunia-Nyalah kita dapat melanjutkan kehidupan kita terutama kita  tetap dapat menjalani aktivitas kita sehari-hari. Dan berkat rahmatnya jugalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk tugas mata kuliah “Sosiologi Ekonomi” yang dibawakan oleh Bapak M. Taufik M.Si.
Makalah ini berjudul “ Pasar”. Dalam menyusun makalah ini, penulis telah berupaya semaksimal mungkin  untuk menyajikan yang terbaik sesuai kemampuan penulis. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak dosen pembimbing bidang studi Sosiologi, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak M. Taufik M. Si. selaku dosen pembimbing beserta rekan-rekan mahasiswa.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu disempurnakan. Besar harapan penulis kepada pembaca agar dapat memberikan kritikan dan saran-saran yang bersifat mendukung untuk perbaikan di masa yang akan datang.
                                                                                             
Padang,10 April 2013,

   Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya zaman yang kemudian juga diiringi dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan pengetahuan tentang ekonomi sangat di perlukan. seperti untuk mengetahui pasar, Tata cara berjual beli di pasar, Fenomena pasar dll. Bahkan sedikit manusia  mengetahui cara berdagang yang sesuai dengan syariat islam. Pasar merupakan salah satu lembaga institusi yang paling penting dalam ekonomi. Dan bahkan banyak fenomena ekonomi yang berhubungan dengan pasar.
Ini dapat kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari, tak sedikit dari orang-orang yang ada disekeliling kita menyandang status sebagai pedagang. Namun, jangankan untuk mendalami tata cara berdagang yang baik, Pasar yang menjadi tolak ukur seorang pedagang tidak mereka kuasai dengan syariat islam.
Pasar secara garis besar meliputi : Fenomena pasar, siapa yang mengatur pasar, pembeli, pedagang, tempat dan waktu pasar dll.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan Pasar ?
2.      Coba sebutkan bagian-bagian dari Pasar ?
3.      Apa saja aspek-aspek yang terjadi dalam Pasar ?
4.      Apa saja pendekatan sosiologis terhadap Pasar ?
5.      Strategi apa saja yang dilakukan dalam proses tawar menawar ?
6.      Bagaimana pentingnya Pasar sebagai Isnstitusi Ekonomi ?
7.      Apakah manfaat dan peranan Institusi dalam perekonomian ?

C.    Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian Pasar
2.      Untuk mengetahui bagian-bagian dari Pasar
3.      Untuk mengetahui aspek-aspek yang terjadi dalam Pasar
4.      Untuk mengetahui pendekatan sosiologi terhadap Pasar
5.      Untuk mengetahui strategi-strategi yang dilakukan dalam proses tawar menawar
6.      Umtuk mengetahui pentingnya Pasar sebagai Isnstitusi Ekonomi
7.      Untuk mengetahui manfaat dan peranan Institusi dalam perekonomian











BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Pasar
Pasar merupakan suatu lembaga yang sangat penting sekali dan sangat di butuhkan dalam kehidupan berekonomi pasar juga merupakan salah  satu penggerak utama dalam kehidupan perekonomian.[1] Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang- orang dengan imbalan uang.[2]
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pasar adalah bertemunya dua insan antara si penjual dengan si pembeli pada sebuah tempat yang mana di tempat itu terdapat barang- barang yang di perjual belikan. Pasar berfungsi sebagai sumber imformasi bagi konsumen, Produsen, Bahkan juga pemerintah. Di samping itu, pasar mempunyai berbagai bentuk atau struktur yang mempunyai hukumnya sendiri- sendiri, sehingga berpengaruh dan menentukan tinggi rendahnya harga yang akan terjadi.[3]
Pasar Menurut Luas Jangkauan
Pasar Daerah                                 
            Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah.


Pasar Lokal
Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.
Pasar Nasional
Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.
Pasar Internasional
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.
Pasar Menurut Wujud
Pasar menurut wujud terdiri dari dua bagian, yaitu Pasar Konkrit dan Pasar Abstrak.
Pasar Konkret
Pasar Konkret adalah pasar yang lokasinya dapat dilihat dengan kasat mata. Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain. Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasat mata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. contohnya adalah: bursa komoditi, bursa saham dan sebagainya.
Pasar Abstrak
Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasat mata.konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang yang diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi pada umumnya melalui brosur, rekomendasi dan lain-lain. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus.[4]
Pasar Menurut Barang yang Diperjualbelikan              
Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang yang dapat langsung dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, pasar yang memperjualbelikan beras, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, alat-alat rumah tangga, pakaian, dan lain sebagainya.
Pasar Barang Produksi
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi. Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi. Misalnya, pasar mesin-mesin, pasar tenaga kerja, dan pasar uang.
Pasar Menurut Organisasinya
Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual atau pembeli yang sama-sama telah mengetahui keadaan pasar. Barang yang diprjualbelikan dalam pasar persaingan sempurna homogen (sejenis). Selain itu, baik penjual ataupun pembeli tidak bebas menentukan harga, karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan. Dalam hal ini berarti pembeli dan penjual dapat memengaruhi harga. Jenis dan kualitas barang yang diperdagangkan pada pasar ini bersifat heterogen. Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Pasar monopoli dan monopsoni
Pasar monopoli adalah pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk suatu jenis barang tertentu. Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh seorang pembeli untuk suatu jenis barang dan jasa,dan juga bersifat mendunia.
Pasar persaingan monopolistis
Dalam pasar ini terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual bisa melakukan monopoli karena keistimewaan produk masing-masing. Pembeli bebas menentukan pilihannya dalam berbelanja. Jadi, pasar ini ada unsur persaingan dan monopoli.
Pasar oligoponi dan oligopsoni
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya ada beberapa penjual. Istilah beberapa penjual iniumlah penjual tidak terlalu banyak sehingga pengaruh penjual sangat kecil, dan tidak ada penjual yang berkuasa segala-galanya. Adapun Oligopsoni merupakan jenis pasar yang hanya ada beberapa pembeli.[5]
Pasar Menurut Waktu Penyelenggaraan
Pasar Harian
Pasar harian adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan tiap hari. Pasar harian ini umumnya terdapat di desa dan kota.
Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan jual belinya hanya satu kali dalam seminggu. Pasar mingguan ini terdapat di daerah-daerah pedesaan.
Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap sebulan sekali.
Pasar Tahunan  
Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap setahun sekali.
Pasar Temporer
Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan organisasi/instansi pada acara tertentu, atau diadakannya hanya sewaktu-waktu (tidak tetap).
            Berikut ini ada beberapa aspek yang terjadi dalam pasar seperti :
Fenomena pasar
Fenomena pasar mencakup hampir semua fenomena yang terjadi di dalam fenomena ekonomi. Fenomena-fenomena tersebut yang dimaksud adalah:pasar , lokasi, waktu, institusi, proses.aktor pasar ; pedagang, pembeli, proses, konsumen,pekerja, pengusaha pedagang.pasar tenaga kerjpasar uang ;pasar modal, perbankan, koperasi, penggadaian, pelepas uang,dll.pasar barang atau konsumenpasar industry, pasar retil, ekonomi pasar, budaya pasar, transformasi pasar, wirausaha[6]
Siapa yang mengatur pasar
          Menurut Polanyi(1957:68), merupakan suatu sistem ekonomi yang di kontrol atau diatur dan di arahkan oleh pasar itu sendiri. Jadi, yang mengatur pasar adalah pasar itu sendiri, sehingga peraturan dalam produksi dan distribusi barang dipercayakan kepada mekanisme mengatur diri sendiri (self regulating mechanism.Dalam the protestant ethics and the spirit of capitalism,Weber menjelaskan bahwa dalam setiap masyarakat, tindakan ekonomi adalah suatu produk personal ,etika, dan pertimbangan sosial.[7]

Beberapa Pendekatan Sosiologis Terhadap Pasar           
Sebelumnya telah dibincangkan mengenai keterlibatan masyarakat dalam pasar, untuk itu soiologi sebagai ilmu yang objek kajiannya adalah masyarakat dan segala unsur kehidupan yang terkait di dalamnya memberikan kontribusi pendekatan dalam memahami pasar. Yang mana diantara beberapa pendekatan tersebut sifatnya komplementer.
Pendekatan Jaringan Sosial
pendekatan jaringan sosial melihat pasar sebagai suatu sruktur hubungana antara beberapa aktor pasar seperti perusahaan, pesaing, pemasok (rekanan) distributor,pelanggan, pembeli dan setarusnya. aktor-aktor tersebut membentuk suatu kompleksitas jaringan hubungan yang melibatkan modal budaya.
Pendekatan Sistem Sosial.
pendekatan sistem sosial melihat pasar sebagai suatu sub- sistem dari sistem ekonomi. sedangkan sistem sosial itu sendiri dilihat sebagai sistem sosial. Dalam hal ini pasar sebagai subsistem ekonomi yang nantinya akan berimbas pada permasalahan sistem sosial memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah fungsi adaptasi dalam hal kapitalisasi dan investasi
1.      Pendekatan permainan
Pendekatan ini menekankan kita untuk bagaimana harus bertindak rasionala dan dan sesuai dengan strategi permainan, atau dengan kata lain bahwasanya harus adanya formulasi atau kombinasi antara logika dengan realita pasar yang terjadi (trust masyarakat konsumen).
Pada dasarnya pendekatan ini dibagi menjdi dua yakni Zero-sum game yang ditandai oleh pemenang memperoleh semua, yang mana disini terjadi ketidak transparansian antara kedua belah pihak sehingga terjadi sebentuk kompetisi untuk menjadi pemenang.
Berbeda halnya dengan pendekatan permainan yang kedua yakni Non-zero-sum game yang memberikan ruang untuk terjadinya ketransparansian sehingga akan menimbulkan sebentuk kerjasama atas dasar trust yang mana antara kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan.
2.      Pendekatan konflik
Pendekatan ini lebih melihat pasar sebagai arena konflik, sehingga setiap aktifitas alam pasar mengandung konflik dikarenakan kelangkaan barang dan jasa sehingga aktifitas produksi, distribusi, dan konsumsi menjadi fenomena yang diselimuti konflik.

a.      Pembeli
          Di dalam teori ekonomi keberadaan budaya dan hubungan sosial dari pembeli-jual penjual-dapat diabaikan. Para ekonom mengasumsikan bahwa aktor ekonomi (pembeli dan penjual) bertindak untuk mencapai kepentingan pribadinya sendiri, dalam isolasi dari setiap faktor-faktor budaya dan hubungan sosial yang ada.
            Menurut Adam Smith ([1776] 1976:17) jelas bahwa orang mempunyai kecenderungan untuk memindahkan, menukar, dan memperjual belikan suatu barang pada orang lain. Dengan cara pandang demikian, maka kita dapat mengklasifikasikan atas beberapa tipe yaitu:
1.      Pengunjung, yaitu mereka yang datang ke lokasi pasar tampa mempunyai tujuan untuk melakukan pembelian terhadap suatu barang dan jasa.
2.      Pembeli, yaitu mereka yang datang kelokasi pasar dengan maksud untuk membeli suatu barang atau jasa , tetapi tidak mempunyai tujuan kemana akan membeli.
3.      Pelanggan, yaitu mereka yang datang ke lokasi pasar dengan maksud membeli barang atau jasa dan mempunyai arah tujuan yang pastidi mana akan membeli.

4.      Pedagang
          Pedagang adalah orang atau institusi yang memperjual belikan produk atau barang kepada konsumen baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Pedagang di bedakan menurut jalur distribusi yang di lakukan yaitu :
1.      Pedagang distributor (tuggal) yaitu pedagang yang memegang hak distribusi dari satu produk dari perusahaan tertentu.
2.      Pedagang (partai) besar  yaitu pedagang yang membeli suatu produk dalam jumlah besar yang di maksudkan untuk menjual kepada orang lain.
3.      Pedagang enceran  yaitu pedagang yang menjual produk langsung kepada konsumen.
Sedangkan menurut sosiologi ekonomi yang di lakukan seperti Geertz (1963), Mai dan Buchholt (1987) dll dapat di simpulkan, bahwa pedagang di bagi atas :
1.      Pedagang professional  yaitu pedagang yang menganggap aktivitas perdagangan merupakan pendapatan dari hasil perdagangan merupakan sumber utama dan satu -satunya bagi ekonomi keluarga.
2.      Pedagang semi professional adalah pedagang yang mengakui aktivitasnya untuk memperoleh uang tetapi pendapatan dari hasil berdagang merupakan tambahan bagi ekonomi keluarga.
3.      Pedagang subsitensi merupakan pedagang yang menjual produk atau barang dari hasil aktivitas atas subsitensi untuk memenuhi ekonomi rumah tangga.
4.      Pedagang semu  orang yang melakukan kegiatan perdagangan karena hobi atau untuk mendapatkan suasana baru atau mengisi waktu luang.

b.      Tempat dan waktu pasar
           Aspek ruang dan waktu merupakan dua hal yang tak kalah penting dan menariknya dalam dunia pasar, karena didalamnya tercakup mengenai pemanfaatan, penggunaan, atau permainan terhadap aspek waktu dan ruang. Penggunaan dari aspek ruang dan waktu lebih terkait dengan dimensi fungsional dari pasar itu sendiri dan sedangkan mengenai permainan aspek ruang dan waktu merujuk kepada dimensi persaingan dari pasar itu sendiri.

1.      Penggunaan dan pemanfaatan aspek ruang
 Pemanfaatan dan penggunaan aspek ruang bagi seorang aktor ekonomi terutama di tujukan kepada fungsi ekonominya , di samping itu juga dapat di selimuti oleh kombinasi aspek lain seperti: politik, sosial , budaya .
2.      Permainan aspek ruang
 Untuk mendapat ruang pasar yang strategis para aktor ekonomi merujuk pada leyask dari ruang yang akan di jadikan tempat kegiatan ekonomi, adapun tempat yang di anggap strategis yaitu:
1)      Jalur kendaraan
Tempat tersebut harus berdekatan dengan jalur lalu lintas kendaraan .
2)      Daerah penghasil
Pasar dapat tumbuh jika pada lokasi tersebut harus berdekatan denagan sersuatu yang di butuhkan oleh masyarakat seperti: makanan, perlengkapan rumah tangga, dan perlengkapan lainnya.
3)      Daerah pemukiman
Tempat harus dekat dari pemukiman penduduk.
3.      Penggunaan dan pemanfaatan aspek waktu
Untuk menumbuhkan minat pembeli , para aktor ekonomi mengurangi harga jual suatu barang tersebut misalnya pada waktu lebaran dan tahun baru.

4.      Permainan aspek waktu
Permasalahan yang menarik bagi sosiologi ekonomi adalah, bagaimana jika suatu ketika permintaan melonjak drastis?.Bagi ekonomi akan menjawab secara mudah yaitu apabila permintaan naik sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik. Hal yang menarik bagi sosiologi ekonomi bukan bagaimana naiknya permintaan tapi bagaimana munculnya keadaan penawaran tetap pada saat permintaan naik. Keadaan tersebut bisa muncul karena tercipta secara alami dan di ciptakan.

c.       Strategi tawar menawar
dalam dunia pasar ada beberapa strategi yang yang bisa dijadikan acuan dalam berbelanja untuk mendapatkan harga yang lebih murah yakni :
1.      Mencari cacat atau keganjilan yang terdapat pada barang yang akan dibeli.
2.      Membuat perbandingan dengan barang yang sama yang pernah dibeli atau ditawarkan ditempat lain.
3.      Tidak berkata-kata dan diam sampai penjual berubah fikiran.
4.      Katakan mahal dengan membandingkan tempat dan kondisi barang dijual.
5.      Gigih dalam menawar sampai pedagang terpengaruh untuk merubah harga.
B.   Pentingnya Pasar sebagai Konstitusi Ekonomi
1.      Pengertian Institusi
Kata institusi sering diterjemahkan sebagai organisasi. Namun demikian, dalam literatur New Institutional Economics, institusi didefinisikan sebagai aturan main  di dalam masyarakat, atau lebih formalnya adalah suatu alat yang digunakan manusia sebagai batasan dalam berinteraksi antar sesama manusia. Sedangkan menurut Burki dan Perry (1998) yang mendefinisikan organisasi sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindak secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Institusi menjadi penting bagi pembangunan ketika banyak pihak berinteraksi (bertransaksi) dalam memainkan perannya masing-masing. . Institusi hadir untuk mengurangi ketidakpastian dalam pertukaran (transaksi) tersebut dan bersama dengan penggunaan teknologi, institusi akan menentukan biaya transaksi (North, 1995;18). Institusi yang baik akan mendorong transaksi dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga mampu mengurangi biaya transaksi dengan memperbaiki akses dan kualitas informasi dan mendorong tegaknya aturan. Di dalam masyarakat peranan institusi adalah mengurangi ketidakpastian dengan cara membentuk struktur interaksi masyarakat yang stabil.
Institusi dikatakan efisien jika biaya transaksi rendah, adanya kepastian aturan main (certainty) dan hubungan yang sepadan antara principal dan agent (equal relationship). Institusi dapat dikatakan efektif apabila dapat menginvestasikan keterampilan dan ilmu pengetahuan dengan tujuan efisiensi biaya dalam rangka meningkatkan produktivitas. pasar merupakan ide dasar Adam Smith, merupakan institusi ekonomi tertua. Pasar yang sehat akan mendorong orang untuk melakukan investasi, inovasi, dan turut dalam kegiatan ekonomi. Adalah Douglass North, pemenang Nobel Ekonomi 1993, yang mempelopori perhatian terhadap pentingnya pembangunan institusi.
Peranan Institusi dalam Perekonomian
Peranan institusi dalam perekonomian suatu negara (bangsa) telah dibuktikan dengan berbagai studi empiris. Institusi (baik itu institusi formal maupun informal) bisa berperan dalam perekonomian melalui berbagai cara seperti melalui pengaruhnya terhadap sektor keuangan, praktek penyelenggaraan pemerintahan, pengentasan kemiskinan, hingga pertumbuhan ekonomi.
Di Indonesia, Jaya (2004) meneliti tentang permasalahan institusional seiring adanya perubahan institusional, yaitu penerapan otonomi daerah di Indonesia.
Manfaat Institusi dalam perekonomian
1.      Institusi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
2.      Institusi Meningkatkan Pembangunan Sektor Finansial
dan Pertumbuhan Ekonomi
3.      Institusi, ketidakmerataan dan kemiskinan






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa pasar adalah kegiatan dalam ekonomi yang sangat penting, di pasar tempat terjadinya transaksi jual beli. Ada pun yang menjadi syarat jual beli yaitu adanya uang dan barang, serta terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat jika ada pasar. Begitu banyak aspek yang terdapat dalam pasar yang paling utama yaitu penjual dan pembeli.
Pasar juga merupakan suatu institusi ekonomi yang sangat penting sekali yang berfungsi dalam menggerakkan kehidupan ekonomi, yang mana pasar ini menurut Adam Smith adalah institusi tertua. Dengan adanya institusi, maka pasar itu akan menjadi sebuah tempat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dengan institusi ini juga, bisa menjadikan pasar yang sehat.

B.     Saran
Penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami isi makalah tentang “Pasar” ini. Karena pembahasan tentang Pasar ini sangat penting untuk diketahui.
Masih banyak yang harus penulis sampaikan dalam makalah ini ,namun karena keterbatasan wawasan dan rujukan yang penulis temui tidak banyak yang dapat disampaikan dalam makalah ini.Semoga pembaca dapat menemui rujukan selain dari yang kami punya. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu disempurnakan. Besar harapan penulis kepada pembaca agar dapat memberikan kritikan dan saran-saran yang bersifat mendukung untuk perbaikan di masa yang akan datang. Untuk itu, atas kekurangan makalah ini,penulis mohon maaf semoga makalah ini dapat menambah wawasan khususnya bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Damsar, MA, 2002 ,Sosiologi Ekonomi (Jakarta : Pt RajaGrafindo Persada
Dedy, Koerniawan.blogspot.com.

Id.wikipedia.org.wiki/pasar

Diswandi.wordpress.com/2010/02/03 arti-penting-institusi-dalam-perekonomian.

Faizal, Hendri Noor, 2007, Ekonomi Manajerial, Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.














[1] Damsar, 2002, Sosiologi Ekonomi, (Jakarta:PT Raja Grafindo persada), hlm.83.
[2] Dedykoerniawan. Blogspot. com
[3] Hendri, Faizal Noor, 2007, ekonomi manajerial, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada), Hlm 103.
[4] Id.wikipedia.org.wiki/pasar
[5] Ibid.
[6] Damsar, 2002, Sosiologi Ekonomi, (Jakarta:PT Raja Grafindo persada), hlm.84.

[7] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar