MAKALAH
SOSIOLOGI EKONOMI
Tentang
PENGANTAR SOSIOLOGI EKONOMI
Disusun Oleh :
Robi Candra 312.102
Dosen Pembimbing :
Muhammad Taufik M.Si
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS
SYARIAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IMAM BONJOL PADANG 1434 H / 2012 M
BAB II
PEMBAHASAN
PENGANTAR SOSIOLOGI EKONOMI
A.
Pengertian
Sosiologi dan Sosiologi Ekonomi
1.
Pengertian
Soiologi
Secara terminologi sosoologi berasal dari
bahasa yunani, yaitu socius dan logos.
Socius berarti kawan, berkawan, atau masyarakat, sedangkan logos berarti
ilmu atau dapat juga dikatakan bicara tentang sesuatu. Dengan demikian
sosiologi dapat diartikan ilmu tentang masyarakat[1].
Defenisi sosiologi juga dikemukakan oleh
beberapa para ahli[2],
yaitu :
a.
Pitirim
Sorokin (1928: 760-761), berpendapat bahwa sosiologi adalah suatu ilmu tentang
hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial.
b.
William
Ogburn dan Meyer F.Nimkoff (1959:12-13), berpendapat bahwa sosiologi adalah
penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu
organisasi sosial.
c.
Roucekj
dan Warren (1962: 3) berpendapat hubungan antara manusia dalam
kelompok-kelompoknya.
d.
J.A.A
van Doom dan C.J. Lammers (1964: 24) mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu
tentang sekelompok hidup manusia.
e.
Meta
Spencer dan Alex Inkeles (1982: 4), mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu
tentang sekelompok hidup manusia.
f.
sosiologi
adalah ilmu tentang struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial.
Dengan demikian, sosiologi dapat
didefinisikan sebagai disiplin ilmu tentang interaksi sosial, kelompok sosial,
gejala-gejala sosial, organisasi sosial, struktur sosial, proses sosial, maupun
perubahan sosial.
2.
Pengertian
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi ekonomi merupakan study yang
mempelajari cara orang atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka terhada
barang dan jasa dengan menggunakan pendekatan atau perspektif analisis
sosiologi[3].
Dalam definisi
di atas dapat diuraikan bahwa sosiologi ekonomi berhubungan dengan dua hal,
yaitu :
a.
Fenomena
ekonomi, yaitu gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan
mereka terhadap barang dan jasa yang langka[4].
b.
Pendekatan
sosiologis, yaitu berupa kerangka acuan, variabel-variabel, dan model-model
yang digunakan oleh para sosiolog dalam memahami dan menjelaskan kenyataan
sosial atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat[5].
Sosiologi
ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan
melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang
bersifat langka dalam masyarakat.
Jadi,
fokus analisis untuk sosiologi ekonomi adalah pada kegiatan ekonomi, dan
mengenai hubungan antara variabel-variabel sosiologi yang terlihat dalam
konteks non-ekonomis[6].[
Berikut beberapa perbandingan antara sosiologi ekonomi
dan ekonomi[7] :
1. Dalam
ekonomi klasik dan neo-klasik tradisi memiliki satu dominasi tertentu, tetapi
asumsi dasar dari tradisi tersebut telah mengalami perubahan dan perkembangan
dalam berbagai arah. Knight (1921) menekankan bahwa ekonomi neo-klasik
menganggap bahwa aktor dalam ekonomi memiliki informasi yang lengkap (rasional)
dan informasi tersebut tidak memiliki nilai (free). Beberapa waktu, ekonomi
mengalami perkembangan tradisi dalam menganalisis asumsi dasar dari resiko dan
ketidakpastian dan informasi sama dengan biaya. Selain itu, telah banyak jenis
dari rasionalisasi ekonomi yang muncul. Misalnya Prilaku rasional berkembang
menjadi prilaku ekonomi, di mana cukup banyak pengaruh dari asumsi psikologi.
2.
Sosiologi meniadakan satu tradisi
yang dominan. Pelbagai pendekatan sosiologi dan pendidikan yang diterima di
sekolah berbeda dengan dan saling bersaing antara satu dengan lainnya, dan
keadaan ini menyebabkan sosiologi ekonomi muncul. Contohnya Weber merasa
skeptis mengenai pemikiran dari “sistem” sosial, apakah diterapkan dalam
ekonomi atau sosiologi, ketika Parsons melihat masyarakat sebagai sistem dan
ekonomi sebagai bagian dari sub-sistem tadi.[8]
B.
Sosiologi
dan Sosiologi Ekonomi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan
merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan penggunaan
kekuatan pemikiran, dimana pengetahuan tersebut selalu dapat diperiksa dan
ditelaah dengan kritis. Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk lebih mengetahui
dan mendalami segala segi kehidupan. pada hakikatnya, ilmu pengetahuan timbul
karena adanya hasrat ingin tau dalam diri
dan agar manusia lebih mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan
ini[9].
Secara umum,
dikenal adanya empat kelompok ilmu pengetahuan [10] :
1.
Ilmu
matematika.
2.
Ilmu
pengetahuan alam, yaitu kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari
gejala-gejala alam baik yang hayati maupun yang tidak hayati.
3.
Ilmu
tentang perilaku yang disatu pihak menyoroti prilaku hewan, dan dilain pihak
menyoroti perilaku manusia,yang terakhir ini sering kali dinamakan ilmu-ilmu
sosial yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan yang masing-masing membahas
suatu bidang di dalam kehidupan.
4.
Ilmu
pengetahuan kerohanian, yang merupakan kelompok ilmu pengetahuan yang
mempelajari perwujudan spiritual kehidupan bersama manusia.
Dari sudut penerapannya, maka
biasanya dibedakan antara :
1. Ilmu pengetahuan murni, bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan
ilmu pengetahuan secara abstrak, yaitu mempertinggi mutunya.
2. Ilmu pengetahuan terapan, bertujuan untuk mempergunakan dan
menerapkan ilmu pengetahuan tersebut di dalam masyarakat dengan maksud untuk
membantu masyarakat di dalam mengatasi masalah- masalah yang dihadapinya.
Ilmu-ilmu sosial juga
berhubungan dengan sosiologi. ilmu sosial dinamakan demikian karna ilmu-ilmu
tersebut mengambil masyarakat dan kehidupan manusia sebagai objek ajiannya.
sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi
segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan yang ciri-ciri utamanya adalah[11] :
a. Sosiologi bersifat empiris
b. Sosiologi bersifat teoritis
c. Sosiologi bersifat kumulatif
d. Sosiologi bersifat notetis
Masyarakat yang menjadi
objek ilmu- ilmu sosial dapat dilihat sebagai sesuatu yang terdiri dari
beberappa segi; ada segi ekonomi, yang antara lain yang bersangkut paut dengan
produksi, distribusi dan penggunaan barang-barang dan jasa-jasa; ada pula segi
kehidupan politik yang antara lain berhubungan dengan penggunaan kekuasaan dan
masyarakat; dan lain-lain segi kehidupan[12].
Secara historis
perkembangan pemikiran Sosiologi Ekonomi antara lain disebabkan oleh
berkembangnya paham-paham, pemikiran-pemikiran dan teori-teori tentang ekonomi
yang melihat cara kerja sistem ekonomi dengan menekankan pula pada aspek-aspek
non-ekonomi.
Salah satu dari
paham-paham, teori-teori, pemikiran-pemikiran yang mendukung perkembangan
Sosiologi Ekonomi tersebut adalah Paham Merkantilisme, yang berpandangan, bahwa
kekayaan dianggap sama dengan jumlah uang yang dimiliki oleh suatu negara dan
cara untuk meningkatkan kekuasaan adalah dengan meningkatkan kekayaan Negara[13].
Didalam kehidupan
masyarakat sebagai satu system maka bidang ekonomi hanya sebagai salah satu
bagian atau subsistem saja. Oleh karena itu, didalam memahami aspek kehidupan
ekonomi masyarakat maka perlu dihubungkan antara factor ekonomi dengan factor
lain dalam kehidupan masyarakat tersebut. Factor-faktor tersebut antara lain:
faktor agama dan nilai-nilai tradisional, ikatan kekeluargaan, etnisitas, dan
stratifikasi sosial.
Sosiologi
Ekonomi Sebagai Disiplin Ilmu
Pada mulanya, pada periode dominasi pemikiran-pemikiran filosofis,
kegiatan ekonomi dan perilaku sosial tidak dapat dibedakan. Keduanya merupakan
sebuah kesatuan. Namun seiring peradaban manusia yang semakin maju dan kompleks
dengan segala variasinya, ilmu pengetahuan semakin spesifik dan
terspesialisasi, ekonomi pun mulai terpisah dari ilmu sosial lainnya[14].
Baik Ekonomi maupun
Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang mapan. Munculnya ekonomi sebagai
disiplin ilmu dapat terlihat dari fenomena ekonomi sebagai suatu gejala
bagaimana cara individu atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka
terhadap jasa dan barang langka yang diawali oleh proses produksi, konsumsi dan
konsumsi (pertukaran).
Dengan sendirinya dalam
pemenuhan kebutuhannya atau dalam melakukan tindakan ekonomi, seseorang akan
berhubungan dengan institusi-institusi sosial (dapat dikatakan: berinteraksi
sosial) seperti pasar, rumah sakit, keluarga dan lainnya. Smelser
mendefinisikan ilmu ekonomi: “studi mengenai cara individu atau masyarakat
memilih, dengan atau memakai uang, untuk menggunakan sumber daya produktif yang
dapat mempunyai alternatif untuk menghasilkan berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk konsumsi, sekarang atau masa depan, di antara
berbagai orang dan kelompok orang dalam masyarakat.
C.
Tokoh
Inti Sosiologi Dalam Sosiologi Ekonomi
a.
Aguste
Comte ( 1798-1857)[15]
Aguste comte pada saat aitu adalah berlatar
belakang seorang fisikawan menyatakan sosiologi sebagai disiplin ilmu yang
baru, yang disebutnya sebagai ”fisika sosial”. Anggapan dasar yang
menyertainya adalah bahwa suatu ilmu dapat dikatakan mempunyai nilai ilmiah
jika memakai p rinsip-prinsip keilmuan seperti yang dipakai ilmu alam. Comte
merupakan seorang ahli yang menganut pandangan filsafat positivisme. Aguste
comte menulis buku berjudul course of positive philosophy yang diterbitkan pada
tahun 1830-1842, yang mencerminkan suatu komitmen yang kuat terhadap metode
ilmiah. Buku tersebut merupakan ensiklopedia mengenai evolusi filosofis dari
semua ilmu dan merupakan pernyataan yang sistematis tentang filsafat positif,
yang semua ini terwujud dalam tahap akhir perkembangan.
Aguste
comte dikenal sebagai salah seorang the founding fathers of sosiology.
Dalam melakukan studinya tentang fenomena sosial, dia tidak menggunakan
pendekatan seperti yang dilakukan ekonomi klasik, yaitu melihat prilaku manusia
sebagai individu, tetapi pendekatan yang berorientasi pada masyarakat sebagai
keeluruhan. Bagi comte, sosiologi merupakan study tentang masyarakat sebagai
keeluruhan dan tidak dpat direduksi ke dalam individu[16].
b.
Emile
Durkheim [17]
Emile Durkheim adalah seorang ilmuan
perancis. Dia dikenal sebagai ilmuan yang juga menganut paham positivisme
karena pada dasarnya menggunakan ilmu pengetahuan untuk menjelaskan kehidupan
sosial. Durkheim berpandangan bahwa sesuatu yang terjadi di alam semesta
disebabkan oleh sesuatu yang berada di alam semesta juga. Emile Durkheim
melakukan pengamatam terhadap fenomena sosial dan berusaha membangun
hukum-hukum sosial melaluai analogi alam.
Dalam studinya tentang “Division of
Labor in Society”, ia memberikan pendapat
tersendiri kepada perkembangan pemikiran sosiologi ekonomi. jika para ekonomi
memandang pembagian kerja sebagai suatu cara untuk menciptakan kesejahteraan,
dan lebih jauh lagi, efesiensi. baginya, pembagian kerja mempunyai fungsi yang
lebh luas. Pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan kohesi dan
solidaritas dalam masyarakat modern. Dalam masyarakat modern, hak dan kewajiban
berkembang di sekitar saling ketergantungan yang dihasilkan oleh pembagian
kerja. Saling ketergantungan direfleksikan pada moralitas dan mentalitas
kemanusiaan serta dalam kenyataan solidatitas organis itu sendiri. Masyarakat
yang berlandasan solidaritas organis menjunjung tinggi nilai-nilai kesamaan,
kebebasan, dan hukum kontrak, dalam masyarakat seperti ini, menjadi lebih
penting[18].
c.
Karl
Marx
Karl Mark mengemukakan teorinya tentang sosiologi ekonomi melalui
beberapa buku yang ditulisnya, diantaranya :
-
Contribution
to The critique of Politcal Economy
Marx menjelaskan bahwa ekonomi merupakan pondasi dari masyarakat,
dan di atas pondasi ini dibangun superstruktur politik, sering juga disebut
dengan infrastruktur, merupakan keseluruhan dari kekuatan-kekuatan produksi dan
sosial.
-
Capital
Marx menegaskan bahwa
komoditas diciptakan melalui tenaga kerja, kemudian komoditas tersebut ditukar
demi memperoleh uang, selanjutnya uang diubah menjadi modal, dan modal
menciptakan penindasan dan pertentangan kelas[19].
-
The
Economic and Philosophical Manuscripts
Mark
menjelaskan bagaimana nasib hubungan sosial ketika segala sesuatu
menjadi omoditas yang dapat dijual dan dibeli[20] .
-
The
power of money in Bourgeois Society and Estranged Labor
- Distory dan
proses etia tenaga erja dijadikan omoditas
- Munculnya keterasingan yang
dialami oleh para pekerja dalam masyarakat yang didominasi oleh hak pilih
pribadi
- Keterasingan merupakan suatu kondisi dimana manusia didominasi oleh
kekuatan yang diciptakan sendiri, yang menghadirkan sesuatu yang asing baginya.
3.
Max
Weber (1864-1920)
Dalam “Economy
and Society”, Weber menetapkan garis pemisah antara economi dan sosiologi
ekonomi dengan mengajukan tiga unsur, yaitu:
1.
Tindakan
ekonomi adalah suatu bentuk tindakan sosial
Tindakan
ekonomi tidak bisa dipisahkan dari status, kemampuan sosial dan kekuasaan[21].
2.
Tindakan
ekonomi disituasikan secara sosial
Perdagangan,
uang, dan pasar lebih diilhami oleh motif daripada keuntungan
3.
Institusi
ekonomi dikontruksikan secara sosial
-
pertumbuhan
ekonomi dihasilkan oleh efisiensi lembaga ekonomi
-
jaringan
memainkan peran penting dalam institusi ekonomi terutama di era modern
D.
Ruang
Lingkup dan Karakteristik Sosiologi Ekonomi
Ruang lingkup
sosiolosi berbicara tentang objek kajian sosiologi, yaitu masyarakat dan
prilaku sosial masyarakat dengan meneliti kelompok-kelompoknya. Kelompok
tersebut mencakup keluarga, etnis dan suku bangsa, komunitas pemerintahan, dam
berbagai organisasi sosial, politik,budaya,bisnis, dan organisasi lainnya.
Sosiologi juga mempelajari perilaku dan interaksi kelompok terhadap para
anggotanya. dengan demikian, sebagai objek kajan sosiologi adalah masyarakat
manusia yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses-proses yang
timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.
Secara tematis,
ruang lingkup sosiologi dapat dibedakan menjadi beberapa subdisiplin sosiologi,
seperti sosiologi pedesaan, sosiologi industri, sosiologi perkotaan, sosiologi
medis, sosiologi wanita, sosiologi militer, sosiologi keluarga, sosiologi
pendidikan, dan sosiologi seni[22].
Menurut Damsar
(2002), fokus disiplin sosiologi ekonomi merupakan irisan fokus disiplin
sosiologi dan fokus disiplin ekonomi. Sosiologi ekonomi dalam mengapliakasikan
tradisi pendekatan sosiologi terhadap fenomena ekonomi. Sementara itu, menurut
Kesler (2007), dalam sosiologi ekonomi, segala aktivitas ekonomi pada dasarnya
terdapat dalam struktur sosial yang lebih luas yang tidak dapat direduksi dalam
motif atauu prefensi agen juga struktur imperatif, seperti kapitalisme[23].
E.
Pendekatan
Sosiologi Tentang Ekonomi
Titik
tolak analisis ekonomi adalah individu. Pendekatan individu dalam analisis
ekonomi berakar dari ulititarianisme (yaitu mengasumsikan bahwa individu adalah
makhluk yang rasional) dan ekonomi politik inggris yang dibangun di atas
prinsip laissez faire, laissez passer (biarkan individu mengatur dirinya,
karena individu tahu yang dimauinya). Aktor dalam ekonomi berarti seseorang
yang mengetahui apa yang dia mau karena dia mampu berpikir rasional. Namun
dalam sosiologi memandang aktor sebagai kesatuan yang dikonstruksi secara
sosial, yaitu aktor dalam interaksi dan aktor dalam masyarakat. Menurut Weber
tindakan ekonomi itu dapat berupa rasionol, tradisional, dan
spekulatif-irrasional[24].
1.
Rasional,
dimana individu mempertimbangkan alat yang tersedia untuk mencapai tujuan yang
ada.
2.
Tradisional,
dimana bersumber dari tradisi atau konvensi.
3.
Spekulatif-irrasional,
yaitu tindakan yang berorientasi ekonomi yang tidak mempertimbangkan instrumen
yang ada dengan tujuan yang hendak dicapai.
Tindakan rasional antara ekonomi
berbeda dengan sosiologi, dalam ekonomi menganggap rasionalitas sebagai asumsi,
sedangkan sosiologi menganggapnya sebagai variebel. Dalam sosiologi-ekonomi
selalu memusatkan perhatiannya pada analisis sosiologis terhadap proses
ekonomi, analisis hubungan dan interaksi antara ekonomi dan institusi dari
masarakat, dan studi tentang perubahan institusi dan paremeter budaya yang
menjadi konteks bagi landasan ekonomi dari masyarakat.
Terdapat beberapa
teori tentang pendeketan, diantaranya adalah [25]:
1.
Teori Struktural Fungsional,
asumsi teori ini berupa :
-
Setiap masyarakat terdiri dari
berbagai elemen yany terstruktur secara relative mantap dan stabil.
-
Elemen-elemen terstruktur tersebut
teringrasi dengan baik
-
Setiap elemen dalam struktur
mempunyai fungsi, yait memberikan sumbangan
pada bertahannya struktur itu sebagai suatu system.
2.
Teori Struktural Konflik, asumsi dari teori
ini berupa :
-
Setiap masyarakat dalam setiap
hal, tunduk pada proses perubahan (perubahan social terdapat dimana-mana)
-
Setiap masyarakat, dalam setiap
hal, memperlihatkan pertikaian dan konflik (konflik social terdapat
dimana-mana).
-
Setiap elemen dalam suatu
masyarakat menyumbang dusintegrasi dan perubahan.
-
Setiap masyarakat didasarkan pada
paksaan dari beberapa anggotanya atas orang lain.
3.
Teori Interaksionisme Simbolis, asumsi teori
ini berupa :
-
Manusia adalah makhluk yang mampu
menciptakan dan menggunakan symbol.
-
Manusia menggunakan symbol untuk
saling berinteraksi.
-
Manusia berkomunikasi melalui pengambilan
peran (role taking).
-
Masyarakat terbentuk, bertahan,
dan berubah berdasarkan kemampuan manusia untuk berpikir, untuk mendefinisikan,
untuk melakukan refleksi diri dan untuk melakukan evaluasi.
4.
Teori pertukaran, asumsi teori ini
berupa :
-
Manusia adalah makhluk yang
rasionol, dia memperhitungkan untung dan rugi.
-
Perilaku pertukaran social terjadi
apabila perilaku tersebut berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat
dicapai melelui interaksi dengan orang lain dan perilaku it harus bertujuan
untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan tersebut.
-
Transaksi-transaksi pertukaran
terjadi hanya apabila pihak yang terlibat memperoleh keuntungan dari pertukaran
itu.
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Allah Swt, segala puji bagi-NYA, serta shalawat dan salam
disampaikan kepada nabi Muhammad SAW. Syukur alhamdulillah makalah yang cukup
sederhana bisa diselesaikan dengan semakasimal mungkin, walaupun masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya.
Makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah semester 4, yaitu dalam mata kuliah Sosiologi
Ekonomi. Mata kuliah ini adalah termasuk mata kuliah pokok bagi mahasiswa
Syari’’ah. Mudah-mudahan makalah ini
bisa bermanfaat bagi pemakalah dan para teman-teman yang sama
seperjuangan.
Padang, 13 Maret 2013
Hormat
Kami,
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sosiologi ekonomi merupakan study yang mempelajari cara orang atau
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka terhada barang dan jasa dengan
menggunakan pendekatan atau perspektif analisis sosiologi.
Dalam definisi di atas dapat diuraikan bahwa sosiologi ekonomi
Masalah yang dibahas dalam makalah
ini adalah tentang “Pengantar Sosiologi Ekonomi” Di sini akan dibahas apa itu sosiologi, sosiologi ekonomi dan hubungan
sosiologi dan sosiologi ekonomi itu sendiri dengan ilmu pengetahuan dan ilmu
sosial lainnya serta bagaimana pengaruh para pakar sosiologi ekonomi terhadap
perkembangan sosiologi.
B. TUJUAN
Makalah ini adalah bertujuan untuk
bahan materi diskusi “Pengantar Sosiologi Ekonomi” semester IV (empat) dan untuk
mengetahui bagaimana konteks sosiologi terhadap kehidupan serta penerapannya
dalam lingkungan sosial.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sosiologi
Ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan
melibatkan produksi, disribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang
bersifat langka dalam masyarakat.
Jadi, fokus analisis
untuk Sosiologi Ekonomi adalah pada kegiatan ekonomi, dan mengenai hubungan
antara variable-variabel sosiologi yang terlibat dalam konteks non-ekonomis.
B. SARAN
Semoga
dengan adanya makalah ini pembaca bisa memahami tentang pembahasan ini dan
dapat diambil pengetahuan dari makalah ini.
Pemakalah menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, jadi
diharapkan kritik dan saran dari pembaca dengan harapan dapat membangun dan
perbaikan terhadap pembuatan makalah ini, serta untuk menambah pengetahuan bagi
pembaca.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Soekanto,
Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Damsar, Sosiologi
Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 1997.
Supardan, Dadang, Pengantar Ilmu
Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Haryanto, Sindung, Sosiologi
Ekonomi, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
http;//Google.com.Sosiologi
ekonomi.PDF
[1] Supardan, Dadang. Pengantar
Ilmu Sosial. Jakarta: 2011. Bumi Aksara. hal. 69
[2] Supardan, Dadang. Pengantar
Ilmu Sosial. Jakarta: 2011. Bumi Aksara. hal. 69-70
[3] Haryanto, Sindung. Sosiologi
Ekonomi. Jogjakarta: 2011. Ar-Ruzz Media. hal. 18
[4] Damsar. Sosiologi Ekonomi. Jakarta:
1997. Raja Grafindo Persada. hal. 9
[5] Damsar. Sosiologi Ekonomi. Jakarta:
1997. Raja Grafindo Persada. hal 11
[6] Prof. Dr. Bambang Pranowo. Sosiologi, suatu Pengantar. Hlm. 8
[7] http://riskyariyani91.wordpress.com/2011/12/19/apa-itu-sosiologi-ekonomi
[8] http://riskyariyani91.wordpress.com/2011/12/19/apa-itu-sosiologi-ekonomi
[9] Soekanto, Soerjono. Sosiologi
Suatu Pengantar. Rajawali Pers. jakarta:
2010. hal.7
[10] Soekanto, Soerjono. Sosiologi
Suatu Pengantar. Rajawali Pers. jakarta:
2010. hal.10
[11] Soerkanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers.
jakarta: 2010. hal.13
[12] Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers.
jakarta: 2010. hal.14
[13] http://ahmadsopyan.wordpress.com/2009/09/30/sosiologi-ekonomi/
[15] Haryanto, Sindung. Sosiologi Ekonomi. Jogjakarta: 2011. Ar-Ruzz
Media. hal. 10-11
[16] Haryanto, Sindung. Sosiologi Ekonomi. Jogjakarta: 2011. Ar-Ruzz
Media. hal. 11
[17] Haryanto, Sindung. Sosiologi Ekonomi. Jogjakarta: 2011. Ar-Ruzz
Media. hal. 11-12
[18] Damsar. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: 1997. Raja Grafindo
Persada. hal.19-20
[19] Damsar. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: 1997. Raja Grafindo
Persada. hal.17
[20] Google.com, Sosiologi ekonomi.PDF hal.11
[21] Google.com, Sosiologi ekonomi.PDF hal.13
[22] Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: 2011. Bumi
Aksara. hal. 78
[23] Haryanto, Sindung. Sosiologi Ekonomi. Jogjakarta: 2011. Ar-Ruzz
Media. hal. 25
[24] http://indudt.blog.fisip.uns.ac.id/2011/05/06/sosiologi-ekonomi/
[25] http://indudt.blog.fisip.uns.ac.id/2011/05/06/sosiologi-ekonomi/
BalasHapusLEGENDAQQ.NET
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : LegendaqqPoker
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^