Pengrekrutan
politik
A.
Pengrekrutan
politik
Perekrutan politik adalah suatu proses
seeleksi anggota-anggota kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan
administrative maupun politik. Dalam pengertian lain, rekruitmen politik
merupakan fungsi penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan
pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi,menjadi anggota
organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu dan sebagainya.
Proporsi individu dalam masyarakat
tertentu yang aktif pada tingkatan tertinggi
dalam partisipasi poltik, yaitu mereka yang menduduki jabatan-jabatan politik
dan administratif, hanya merupakan kelompok minoritas dari penduduk seluruhnya.
Lagi pula, proporsi ini boleh dikatakan hampir-hampir tidak bertambah bila
mereka yang mencari jabatan politik dan
jabatan administratif dimasukkan, seperti yang seharusya jika melakukan
penilaian terhadap pengrekrutan politik yang efektif.
Akan tetapi, bagaimanapun juga
keabsahan teori-teori ini, salah satu perhatian utama dari sosiologi politik,
adalah untuk menyelidiki dan menerangkan hal pengrekrutan orang-kekuasaan
orang-orang yang menjalankan kekuasaan politik, apakah hal itu dilakukan dengan
menduduki jabatan politik seperti perdana menteri atau presiden, anggota
pemerintah atau menjabat Gubernur negara bagian, anggota Dewan Kotapraja
setempat atau walikota, ataupun dengan menjadi anggota dalam birokrasi nasional
atau birokrasi lokal dan menjadi pegawai sipil, administrator negara bagian
atau pejabat pemerintah lokal. Demekian pula, perhatian tersebut jadi meluas
sampai tertuju pada personil partai yang tengah berkuasa dan hirarki pemerintah
dalam masyarakat totaliter.[1]
Adalah
penting untuk menyelidiki pengrekrutan bagi satu birokrasi, bukan hanya karena
perbedaan antara politikus dengan administrator itu sudah pasti kabur dalam
masyarakat totaliter di Uni Sovyet, Eropa Timur, dan Cina Komunis, akan tetapi
juga karena adanya perbedaan politik dan administarsi itu semakin menjadi idak
berarti apabila orang bergerak dari daerah
periphery (batas-luar) menuju ke pusat sistem politik.
Penetaan
kelembagaan setiap sistem politik merupakan faktor relevan lain dalam
pengrekrutan politik. Apakah suatu sistem politik memiliki penataan kelembagaan
yang unitarian ataupun bersifat federal, atau sejauh mana terdapat peleburan
atau pemisahan di antara kekuasaan-kekuasaan, umpanya akan memberikan variasi
lingkungan yang penting. Selanjutnya, ciri-ciri yang ada dari sistem politik
itu juga penting. Kanada selain menyajikan contoh dari sistem politik dalam
mana doktri kepegawaian sipil yang politis netral dapt diterima, juga
melukiskan suatu penyimpangan dari doktrin tersebut, sehingga sejumlah politisi
terkemuka, diantaranya Mackenzie King dan Lester Pearson, memasuki dunia
politik lewat jalur kepegawaian dinas sipil.
B.
Sistem
pengrekrutan politik
Sistem
pengrekrutan politik tentu saja memiliki keragaman yang tiada terbatas,
walaupun dua cara khusus selleksi pemilihan melalui ujian serta latihan dapat
dianggap sebagai yang paling penting.
Selain
cara pengrekrutan yang biasanya diasosiasikan dengan perubahan-perubahan
personil yang ekstensif, terdapat juga cara lain yang lebih sering
diasosiasikan dengan pengrekrutan yang berkesinambungan dari tipe personil yang
sama. Salah satu alat sedemikian ini adalah cara patronage , yaitu suatu
sistem yang tetap penting (sampai sekarang).
Berbeda
dengan sistem patronage, akan tetapi
juga cenderung untuk mengekalkan tipe-tipe personil tertentu, ada lagi satu
alat pengrekrutan yang jelas dapat disebutkan sebagai mampu memunculkan
pemimpin-pemimpin alamiah.
C.
Pengrekrutan
jabatan administratif
Training
dan pengrekrutan secara sistematis untuk pemegang jabatan politik tidak sama di
tiap negara demokrasi barat, akan tetapi ada sedikit persamaannya dengan
pengrekrutan para pemegang jabatan administratif
Dinas
pemerintahan federal direkrut lewat sistem kegunaan (merit system) daripada
(dan tidak melalui) sistem pilih kasih (spoils system). Akan tetapi pentingnya
sistem yang belakangan ini (terlepas dari patronage yang ada di tangan partai
dan pribadi presiden yang berkuasa) terlihat dari masih tetap dijadikannya
sistem tersebut sebagai alat untuk merekrut pejabat-pejabat utama. Tentu saja
terlalu sangat menyesatkan untuk menyimpulkan bahwa jabatan itu dibagi-bagikan
kepada para pendukung partai semata-mata untuk menjawab tuntutan patronage.
Sistem yang belakanga ini ada;ah lebih penting dalam melimpahkan
jabatan-jabatan kecil kepada para pendukung, karenanya tetap masih dimasukkan
dalam sistem “pilih kasih”.
Jabatan-jabatan kecil itu mencakup seperti supir, stenograf, dan jabatan
sejenis lainnya. Apa yang dimaksud dengan sistem “pilih kasih” dari segi
politik adalah bahwa jabatan-jabatan tertinggi mungkin diisi dengan
“orang-orang luar “yang bukan pegawai sipil karier.
Penggunaan
sistem “pilih kasih” secara besar-besaran sebagai cara pengrekrutan, seperti
dijelaskan pada gambaran yang disebut terlebih dahulu, telah menjadi sangat
berkurang dan pengrekrutan berdasarkan “kegunaan” diperkenalkan semenjak berlakunya
Civil Service (Prndleton) Act tahun 1883. Sistem kegunaan secara
berabgsur-angsur kian meluas oleh klasifikasi sistematis dari kenaikan
tingkatan gaji, introduksi rencana pensiun (keduanya erat hubungannya dengan
pola jasa) dan dengan perluasan langsung melaui perundang-undangan federal
perintah-perintah eksekutif.
Kebanyakan
pegawai sipil kini telah direkrut melaui sistem kegunaan(para veteran masih
mendapatkan pengutamaan, akan tetapi mereka masih harus mencapai standar
tertentu yang diisyaratkan), pengrekrutan tidak dipusatkan dan setiap
depaertemen melakukan ujian serta membuat pengangkatan sendiri.
Training
bagi pegawai sipil inggris didasarkan atas konsep pendidikan dalam dinas
(in-service) atau konsep pendidikan kejuruan, dan hanya sedikit diberikan
dengan intruksi khusus. Pangkat terendah dalam klas administratif adalah pembantu kepala, karena hal itu
merupakan tingkat pendidikan.
D.
Rekruitmen
dalam tradisi partai inggris
Menjadi
anggota sebuah partai dalam tradisi inggris memerlukan lebih banyak pengorbanan
daripada sekedar mendapatkan kartu anggota. Selain mendapatkan kartu anggota
seseorang juga harus rajin membayar iuran angota serta mengikuti kegiatan
partai. Bagi mereka yang memiliki ambisi besar untuk meraih karir politik yang
lebih tinggi perlu memasuki tradisi magang yang sudah baku dalam tradisi partai
kuat inggris. Setiap anggota legislatif berhak untuk menapak karir sebagai
Perdana Menteri Inggris memastikan tradisi magang sebagai jalur utama menuju
sukses karir seorang politisi. Keberhasilan anggota legislatif selama masih
magang akan membuka jalan menuju tahap selanjutnya, yakni, diangkat menjadi
menteri muda. Dalam menjalankan tugasnya selaku menteri muda kehebatan dan
keahlian selaku politisi diuji selama debat di parlemen dengan oposisi. Jika
sang menteri muda gagal maka ia akan kembali menjadi anggota legislatif. Jika
berhasil ia bisa berharap untuk menanjak menuju menteri kabinet . partai
politik Inggris sangat ketat dalam menseleksi calon pemimpin mereka. Hanya
anggota yang telah berkarir sangat bagus selama lebih dari dua puluh tahun
dapat berharap menjadi Perdana Menteri. Partai politik inggris tidak mengenal
sistem pencalonan yang bersifat mendadak dan asal berani atau asal kaya seperti
di Amerika. Inggris menuntut calon perdana menteri yang sudah mengenal betul
segala seluk beluk kehidupan politik di parlemen dan teruji kesetiaan
politiknya terhadap partai masing-masing.
E.
Partai
konservatif
Partai
konservatif mengklaim memiliki tidak kurang dari dua juta anggota yang membeli
kartu dan membayar iuran. Anggota partai sebanyak itu diorganisir melalui
cabang organisasi paling bawah yakni constituency
associations atau partai lokal. Pada setiap wilayah pemilihan terdapat
sebuah partai lokal yang merupakan unsur vital bagi partai konservatif. Peranan
partai lokal sangat besar dalam kehidupan politik inggris. Partai lokal
melaksanakan berbagai fungsi penting, anatar lain:
a) Memilih
calon anggota parlemen
b) Menyebarkan
informasi tentang perkembangan partai
c) Meningkatkan
dan memelihara minat masyarakat pemilih terhadap eksistensi partai.
Fungsi
pemilihan calon anggota parlemen adalah fungsi paling penting dari asosiasi
tersebut. Sekalipun peranannya sangat menentuka namun pengurus partai lokal
bersifat suka rela dalam arti tidak dibayar. Oleh karena itu partai lokal
dibantu oleh agen partai yang digaji oleh Kantor Pusat.[2]
Secara
organisatoris partai lokal adalah organisasi paling bawah, bersifat suka rela,
dan sering pula disebut sebagai partai massa. Setiap tahun partai lokal
mengirimkan delegasinya (termasuk di dalamnya wakil dari organisasi yang
berafiliasi dengan partai konservatif) ke Konperensi Tahunan. Konperensi ini
membahas berbagai kebijaksanaan partai dan bertujuan untuk mempengaruhi partai.
Sekalipun demikian konperensi tidak banayk berpengaruh terhadap kebijaksanaan
partai karena dua hal:
a. Hasil
konperensi tidak berpengaruh terhadap partai baik diparlemen maupun kabinet
b. Konperensi
tidak memilih ketua partai yang pailng strategis posisinya baik selaku ketua
oposisi atau perdana menteri.
Sebaliknya,
ketua kantor pusat dipilih oleh ketua partai. Konperensi tahunan diselengarakan
oleh ketua kantor pusat. Sebagai pelaksana partai loakal yang akan dibahas di koperensi. Hanya proposal yang sesuai
dengan garis kebijaksanaan partai yang akan diterima pelaksana untuk dibahas
dalam konperensi tahunan. Dengan demikian konperensi tahuan tidaj berpengaruh
terhadap organisasi partai secara keseluruhan, malah sebaliknya di pengaruhi
oleh kantor pusat yang berperan sebagai organisasi pendukung ketua partai.
The
central office (kantor pusat) instasi yang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan proses seleksi calon anggota parlemen. Kantor pusat adalah badan
yang menopang kegiatan pemimpin partai . organisasi nasional ini didukung oleh
tenaga-tenaga profesional yang ahli dalam bidangnya. Sebagai pusat syaraf
partai, kantor pusat ikut serta dlam proses penyusunan kebijaksanaan partai
serta mengendalikan kegiatan-kegiatan asosiasi di tinglat lokal, tidak jarang
para staf kantor pusat juga bertindak selaku dinas intelijen partai demi
suksesnya program-program partai. Tujuan pokok kantor pusat adalah jelas, yakni
mempersiapkan partai untuk merebut kemenangan dalam musim pemilihan di masa
datang.
Partai
lokal ini memiliki perangkat oganisasi pelaksanaan pemilihan calon yang terdiri
dari para pemimpin partai lokal serta wakil-wakil dari organisasi-organisasi
yang berafiliasi dengan partai. Panitia seleksi sangat besar pengaruhnya dalam
menetukan calon terpilih. Dalam awal hanya sekitar dua pluh orang dari ratusan
calon yang mendaftar. Dari kelompok terpilih ini kemudian akan diseleksi lebih
ketat untuk mendapatkan tidak lebih dari empat orang calon. Tahap berikutnya
adalah acara pemilihan calon tunggal dalam sebuah jamuan sosial. Daam acara
yang melibatkan isteri dan anak calon ini setiap calon akan diberi kesempatan
untuk menyampaikan programnya dan menjawab pertanyaan dalam waktu yang
ditentukan. Setelah acara persentasi selesai maka diadakan pemilihan berulang
hingga diperoleh seorang calon. Bagi yang terpilih kemudia akan diperkenalkan
kepada seluruh hadirin. Calon mayoritas inilah yang akan dikirim oleh dewan
eksekutif asosiasin ke parlemen.
Anggota
partai konservatif diparlemen sangat menentukan proses pemilihan partai leader
di parlemen. Party leader inilah bakal calon perdana menteri inggris jika
partai konservatif memperoleh saura mayoritas dalam pemilihan parlemen. Jika
gagal memenagkan pemilihan parlemen maka seorang party leader otomatis menjadi
ketua partai oposisi. Sesuai dengan prosedur partai konservatif bekas perdana
menteri margaret thatcher pertama kali menjadi anggota parlemen karena dipilih
oleh asosiasi pemilih di tingkat distrik pemilih. Untuk menjadi seorang perdana
menteri thatcher perlu berjuang puluhan tahun dan membutuhkan dukungan dari
anggota partai konservatif di parlemen. Jadi thatcher dipilih sebagai party
leader menggantikan edward heat karena konservatif kalah dalam pemilihan 1974. Kemenangan konservatif di bawah thatcher
dalam pemilihan 1979 menempatkan margaret thatcher sebagai perdana menteri
inggris wanita untuk pertama kalinya . dua hal yang dapat kita simpulkan dari
proses rekruitme elit politik puncak disini, yakni:
1. Peranan
partai sangat menentukan dalam rekrutmen dengan mengubah seorang anggota partai
biasa enjadi perdana menteri inggris.
2. Perdana
menteri inggris harus melewati dua lapis masyarakat pemilih yang sangat
menentukan, yakni, di t9ingkat distrik dan di tingkat parlemen.
Sistem
pelapisan ini dengan sendirinya mengokohkan posisi partai sebagai badan penentu
kehidupan politik inggris.
F.
Partai
buruh
Dalam
tradisi partai buruh di kenal dua jenis keanggotaan partai, yakni, anggota
langsung dan anggota tidak langsung. Anggota partai langsung adalah aktifis
partai yang memilki kartu anggota dan membayar iuran anggota. Anggota tidak
langsung adalah bagian terbesar dari pendukung partai buruh yang jumlahnya
tidak kurang dari enam juta orang. Anggota tidak langsung umumnya adalah
anggota serikat buruh yang berafiliasi dengan partai buruh. Dana yang
terakumulasi dari keanggotaan serikat buruh secara tidak langsung merupakan
salah satu sumber keuangan partai buruh.
Sebagaiman
partai konservatif, partai buruh juga menyelenggarakan konperensi tahunan.
Namun berbeda dengan konperensi partai konservatif, hasil konservatif partai
buruh sangat strategis sifatnya. Pertemuan tahunan ini menyusun kebijaksanaan
partai dan memilih komisi eksekutif nasional (NEC). Jika dua pertiga dari yang
hadir mendukung usulan kebijaksanaan maka usulan tersebut akan menjadi
kebijaksanaan partai. NEC mengendalikan organisasi partai khususya lembaga
penelitian partai yang merupakan sumber prakarsa kebijaksanaan partai.
Sekalipun demikian hasil konperensi partai tidak sepenuhnya mengikat partai
buruh di parlemen. Konperensi nasional partai buruh juga tidak ikut campur
tangandalam proses pemilihan ketua parati di parlemen.
Rekrutmen
calon anggota parlemen dalam partai buruh tidak di monopoli oleh partai lokal.
Partai lokal dan serikat buruh menentukan daftar para calon anggota legislatif.
Ada semacam kebiasaan yang terus berlaku dalam proses pencalonan , yakni,
jarang terjadi seorang calon muncul dalanm daftar bila tidak cukup mendapat
dukungan dari serikat buruh. Calon antar lain harus memenuhi kriteria yang
ketat, yakni, anngota partai buruh selama satu priode tertentu serta anggota
serikat buruh.
G.
Rekrutmen
dalam tradisi partai politik jerman barat
Kanselir
helmut kohl yang tubuhnya berukuran besar, sehingga dijuluki “sang beruang”
atau “der bar” sudah sejak usia 17 tahun menapak karir di partai Kristen
Demokrat (CDU). Kepercayaan untuk memimpin CDU baru diberikan setelah meraih
dan mempertahankan reputasi bagus selama bertahun-tahun di dalam partai di
negara bagian di mana ia tinggal. Pola rekrutmen elit puncak ini mencerminkan
besarnya peranan partai politik dalam proses tersebut.
Sungguh menarik untuk dicatat bahwa
jerman berhasil mengubah pendapat umum dunia yang semula menuduhnya sebagai
negara totaliter dan kni berubah menjadi negara demokratis. Bangunan sistem
demokrasi jerman berdiri di atas undang-undang dasar 1949 yang lebih terkenal
dengan istilah Basic Law. Pasal 21 ayat 1, misalnya, dengan tegas menyatakan
bahwa organisasi partai politik harus dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip
demokratis. Ayat 1 dalam pasal yang sama juga menyebut dengan jelas bahwa
partai politik wajib untuk ikut serta dalam membentuk opini publik. Partai
politik jerman memang dituntut lebih banyak untuk mewakili masyarakat umum
karena khawatir terhadap munculnya gerakan massa seperti pada masa hitler.
Karir politik seorang warga Jerman
Barat dimulai dengan aktif sebagai anggota partai. Reputasi bagus sebagai kader
partai atau pendatang baru yang sangat menjanjikan kemajuan merupakan kriteria
dasar yang harus dipenuhi seorang anggota yang berambisi untuk masuk dalam
daftar nominasi partai. Namun prestasi luar biasa juga memungkinkan seorang
warga negara Jerman Barat yang tidak terdaftar sebagai anggota partai untuk
meniti karir di Bundestag (parlemen).
H.
Rekrutmen
dalam tradisi politik perancis
Rekrutmen
calon anggota legislatif dalam tradisi politik perancis, khususnya sejak
Republik ke V, tergantung pada kebijaksanaan organisasi partai nasional. Partai
Gaulist atau The Rassemblement pour la Republique atau RPR menggunakan komisi
nominasi sebagai pengawas pelaksanaan seleksi calon. Badan ini terdiri
sekretaris jenderal dan elit partai di parlemen yang bertugas menyeleksi daftar
calon yang selanjutnya akan ditandatangani oleh Komite Sentral.
Tidak
jarang RPR “menerjunkan” calon-calon pilihan partai pusat sehingga menimbulkan
persoalan dengan para anggota partai lokal dan daerah. Partai lokal biasanya
tetap bertahan dengan daftar calon yang kurang disukai oleh pusat sekedar untuk
menggertak “penerjuanan” calon dari pusat. Calon anggota legislatif partai-partai
kanan (RPR/UDF) sebagian besar berasal dari jajaran pegawai pemerintah
perancis. Mereka juga dikenal sebagai alumi I
Ecole Nationale d’Administration (ENA).
Partai
socialiste cenderung lebih terdesentralisir dalam proses seleksi calon anggota
legislatif dibandingkan dengan partai RPR atau UDF. Namun dalam keadaan yang
sangat memaksa organisasi partai nasional bisa ikut campur dalam seleksi calon
anggota partai legisatif. Disentralisasi seleksi calon mengandung kelemahan
juga, yakni, sering mengundang pertikaian antar anggoa partai. Seleksi calon
anggota legislatif bagaimanapun juga bersifat menentukan karir politik anggota,
paling tidak kariri politik di parlemen. Sebagian besar anggota partai Sosialis
adalah para dosen perguruan tinggi. Wakil dari kalangan buruh justru sangat
sedikit khususnya bila dibandingkan dengan anggota parlemen partai Buruh
Inggris. Rekrutmen elit puncak atau Presiden Perancis berbeda dengan rekrutmen
anggoa parlemen. Di samping itu, terdapat perbedaan antar tradisi pemilihan
calon presiden partai-partai kanan dan partai kiri sebagai bagian dari partai
kanan, RPR dan UDF membiarkan calon masing-masing bersaing dalam pemilihan
awal. Sifat kompetitif pada tradisi partai kanan Perancis ini mengakibatkan
ketidakpastian tentang siapa calon presiden dari partai kanan. Partai
Sosialisis, sebaliknya, cenderung memanfaatkan konferensi partai untuk
menentukan caon presiden.
Rekrutmen
elite puncak di Perancis didasari pula oleh dua pertimbangan lain yang bersifat
non-politik. Pertimbagan pertama adalah para tokoh Politik Perancis pada
umumnya telah mengenal kehiduoan pemerintahan selama beberapa tahun sebelum
dipercayai menduduki jabatan penting di pemerintahan. Sebuah studi menyebutkan
bahwa empat perdana menteri di bawah
presiden Giscard dan Minterrand pada umumnya telah menikmati pengalaman
pemerintahan yang cukup luas sebagai pejabat di birokrasi, kementerian,
internasional maupun ekonomi.
Di
samping pengalaman sebagai birokrat elite politik Perancis umumnya juga alaumni
perguruan atau lembaga pendidikan yang sangat ternama di Perancis. Salah satu
lembaga pendidikan paling terkemuka di Peransia adalah ENA. Gabungan antar
latar belakang pendidikan yang bagus dan waktu tempuh dalam karir birokrasi
sebelumnya yang sangat panjang merupakan syarat mutlak bagi seorang calon
menteri, perdana menteri, apalagi presiden . perancis dengan demikian
mempercayakan kekuasaan politiknya, sebagaimana Inggris dan Jerman Barat, pada
putra-putra terbaik yang telah teruji sejak dibangku perguruan tinggi terbaik
hingga karir yang sangat lama di birokrasi pemerintahan. Perancis hanya
menerima putranya yang paling mampu dan loyal terhadap pemerintah yang bisa
dicalonkan untuk menduduki kursi elit politik puncak. Budaya perancis menolak
amatirisme politik Amerika yang mendukung sistem pencalonan presiden bagi
setiap presiden bagi setiap orang yang sanggup untuk “go public” padahal sangat
minim dengan pengalaman politik dan pemerintahan nasional. Sementara di
Perancis orang harus membuktikan kepantasan dirinya untuk mencalonkan diri.
Mitterand atau Giscard, misalnya, beberapa kali menduduki posisi di
pemerintahan nasional sebelum dicalonkan sebagai presiden.
Didalam rekruitmen politik juga dikenal istilah
jalur-jalur politik yaitu:
1.
Jalur korelasi
partai atau pemimpin-pemimpin partai atrinya koalisi-koalisi partai yang
merupakan bagian penting didalam rekruitmen politik karena sebagian besar
kesepakatan dan pengangkatan politik di adobsi dari hasil koalisi-koalisi antar
partai yang berperan dalam suatu lingkup politik. Artinya rekruitmen politik
tidak terlepas dari peranan koalisi partai.
2.
Jalur rekruitmen
berdasar kemampuan-kemampuan dari kelompok atau individu artinya jalur ini
menjadi criteria tertentu, distribusi-distribusi kekuasaan, bakat-bakat yang
terdapat didalam masyarat langsung tidak langsung menguntungkan partai politik.
Semua factor-faktor tersebut perlu kita kaji dan pahami karena tidak mudah
untuk menjadi seorang pemimpin. Kita harus mempunyai skill, kecakapan,keahlian
untuk terjun kedalam dunia politik, karena dunia politik merupakan dunia yang
keras penuh persaingan taktik dan teknik. Bukan sembarangan orang mampu dirukrut
untuk m,asuk kedalam dunia politik. Orang-orang tersebut terpilih karena memang
memenuhi criteria-kriteria tertentu yang di anggap mampu menguntungkan Negara
maupun member keuntungan partai-partai teretentu.
3.
Jalur rekruitmen
berdasarkan kaderisasi artinya setiap kelompok-kelompok partai herus menyeleksi
dan mempersiapkan anggota-anggotanya yang yang di anggap mampu dan cakap dalam
mendapatkan jabatan-jabatan politik yang lebih tinggi jenjangnya serta mampu
membawa mobilisasi partai-partai polotiknya sehingga member pengaruh besar di
kalangan masyarakat.
4.
Jalur rekruitmen
politik berdasarkan ikatan promedial. Di zaman modern ini jalur rekruitmen
promedial tidak menutup kemungkinan terjadi di dunia politik. Fenomenal itu
terjadi karena adanya kekerabatan yang dekat antara orang-perorangan yang
memiliki jabatan politik sehingga ia mampu memindahtangankan atau member
jabatan tersebut kepada kerabat dekatnya yang dianggap mampu dan cakap dalam
mengemban tugas kenegaraan. Contoh jalur rekruitmen plitik berdasarkan ikatan
promedial: Seorang raja ketika wafat akan menyerahkan segala kekuasaannya
kepada anak-anaknya, kekuasaan yang diberikan keluarga besan ketika perkawinan
menantu laki-laki yang di beri jabatan penting oleh mertuanya karena memiliki
persamaan marga atau suku seseorang mendapat jabatan dari sesame marga atau
sukunya.[3]
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur pemakalah ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-nya kepada pemakalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam pemakalah
kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kepada alam yang
berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Terimakasih pemakalah ucapkan kepada
dosen pembimbing yang telah membimbing pemakalah dalam menyelesaikan makalah
ini, juga kepada teman-teman yang telah mendukung pemakalah dalam menyelesaikan
makalah ini.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rekruitmen politik adalah suatu proses penyeleksian individu untuk
meletakkan pada peranan-peranan politik yang penting didalam suatu Negara.
Peranan-peranan penting ini bukan sembarangan orang dapat mendududkinya karena
orang-orang didalamnya menentukan maju mundurnya suatu Negara. Maka didalam
rekruitmen politik haruslah benar-benar mencari orang-orang yang memiliki skill
dan kapasitas yang maksimal karena ia akan mengemban tugas yang menyangkut masa
depan suatu Negara.
B. Kritik
dan saran
Dengan
adanya makalah ini kami dari penulis menyarankan agar para pembaca dapat
mengambil intisari dan kesimpulan sehinnga dapat menggunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Namun
kami juga menyadari bahwa makalah ini juga mempunyai kekurangan, penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Cipto,
Bambang , prospek tantangan partai politik,yogyakarta:pusataka
pelajar.1996
Althoff,Phillip dkk, pengantar sosiologi politik ,jakarta:cv.
rajawali,1983
Titanium T-Shirt - Titanium T-Shirt - iTanium Art
BalasHapus, a premium titanium T-Shirt. The T-Shirt is titanium damascus knives a highly 2013 ford focus titanium hatchback effective, quality t-shirts designed titanium trim as seen on tv to give those who love garmin fenix 6x pro solar titanium clothing the titanium 3d printer ultimate in $12.00