Senin, 21 April 2014

PENGARUH BUDAYA DALAM EKONOMI



MAKALAH

SOSIOLOGI DAN POLITIK

Tentang
PENGARUH BUDAYA DALAM EKONOMI


 





Oleh
                               Robi Candra   312.102

Dosen Pembimbing
Muhammad Taufik, M.Si

JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1434/ 2013 M






BAB I
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadiratAllah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini semaksimal mungkin, Mengenai “Pengaruh Budaya Dalam Ekonomi” tugas dalam mata kuliah Sosiologi Dan Politik.
Salawat beriringan salam tak lupa kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari manusia yang berakhlaktercela ke akhlak yang terpuji.
Dalam penyelesaian tulisan ini, pemakalah mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihakyang telah banyak membantu dan menyelesaikan tugas ini.
Untuk itu pemakalah ingin mengucapakan terima kasih kepada :
1.      Bapak selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Hadist.
2.      Kepada orang tua yang selalu mendukung kami.
3.      Dan rekan-rekan Mahasiswa pihak lain yang dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Semoga bimbingan dan dorongan serta bantuan yang telah diberikan dapat dibalas oleh Allah SWT. Amin.
Pemakalah menyadari sepenuhnya makalah ini tidak sempurna mungkin dan kemampuan pemakalah sangat terbatas dalam menyelesaikannya. Daripada itu  untuk menyempurnakan makalah ini kami sangat  berharap kepada rekan-rekan semua untuk bisa member masukan dan sarannya.
Akhirul kalam, kiranya makalah ini bisa bermanfaat bagi pemakalah sendiri dan yang membacanya.

Padang, 8 April 2013

Pemakalah

BAB II
PEMBAHASAN
PENGARUH BUDAYA DALAM EKONOMI


A.    Pengertian
[1]Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum dan adat-istiadat dan lain-lain kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, larangan-larangan dan tindakan-tindakan yang diizinkan. Kebudayaan itu bersifat spesifik sebab aspek ini menggambarkan pola kehidupan. Setiap kesatuan masyarakat pola kehidupannya berbeda. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya. Keterikatan ini menyebabkan kebudayaan memiliki pengaruh bagi setiap perilaku masyarakat.
Oleh karena itu, kebudayaan memiliki pengaruh yang kuat bagi setiap tindak tanduk masyarakat yang hidup didalamnya. Akibat pengaruh ini, seringkali terjadi masalah didalamnya. Salah satunya adalah masalah ekonomi. Kebudayaan yang tidak sesuai bisa saja menjadi salah satu penyebab kemiskinan di masyarakat.
[2]Ekonomi adalah suatu pokok bagian dari masyarakat jaman ini, pada  itu  kebanyakan sarjana sosiologi setuju. Di samping menjadi institusi sosial dalam  kepunyaan benar nya ,itu juga berperan untuk yang administratif, bidang pendidikan, etis, sah/tentang undang-undang, dan organisasi masyarakat religious, singkatnya, bangunan bagian atas yang sosial itu. Hanyalah dinamis hubungan ini dan bagaimana ditentukan adalah sesuatu yang debat teoritis. Sarjana sosiologi yang klasik Marx, Durkheim, dan Weber adalah yang pertama untuk menyelidiki hubungan itu antara ekonomi dan masyarakat di dalam yang ke sembilan belas dan awal abad ke dua puluh, masing-masing mengembangkan sudut pandang berbeda berdasar pada posisi teoritis masing-masing mereka. Seperti akan jadi terperinci, Marx memandang ekonomi itu sebagai dasar yang menentukan bangunan bagian atas yang sosial; Durkheim memandang ekonomi itu sebagai salah satu dari sejumlah institusi sosial yang menyusun;merias suatu masyarakat, sedangkan Weber memandang ekonomi itu pada sebagian sebagai suatu perluasan dari kepercayaan religius. Marx, Durkheim, dan Weber membentuk itu pondasi bagi sosiologi klasik dan menyediakan teori brilian dan analisa yang masih diperdebatkan hari ini semua tiga setuju bahwa ekonomi sangat utama suatu peristiwa sosial dan untuk pantas studi sedemikian.

B.     Pengaruh Budaya dalam Produksi
[3]Kaidah-kaidah kebudayaan mencakup bidang yang luas sekali. Berlakunya kaidah dalam suatu kelompok manusia tergantung pada kekuatan kaidah tersebut sebagai petunjuk tentang seseorang bagaimana harus berlaku. Artinya, sampai berapa jauh kaidah-kaidah tersebut dapat diterima oleh anggota kelompok, sebagai petunjuk prilaku yang pantas.  Apabila manusia sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri pada alam, juga telah dapat hidup dengan manusia-manusia lain dalam suasana damai, timbullah keinginan manusia untuk menciptakan sesuatu untuk menyatakan perasaan dan keinginannya kepada orang lain, yang juga merupakan fungsi kebudayaan. Dengan demikian, fungsi kebudayaan sangat besar bagi manusia, yaitu untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antarmanusia dan sebagai wadah segenap perasaan manusia.
Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan  manusia. Walaupun hal itu jarang disadari oleh manusia sendiri, namun tak mungkin seseorang mengetahui dan meyakini seluruh unsur kebudayaannya. Betapa sulitnya bagi seorang individu untuk menguasai seluruh unsur-unsur  kebudayaan yang didukung oleh masyarakat sehingga seolah-olah kebudayaan dapat dipelajari secara terpisah dari manusia yang menjadi pendukungnya.
[4]Dalam membahas budaya dalam produksi ada tiga level penelitian yang dapat dilakukan, yaitu
1.      Budaya Organisasi
Penelitian tentang budaya organisasi menurut di maggio (1994) dapat dilakukan ddengan empat pendekatan yaitu
a.       Pendekatan kognitif
Pendekatan ini menekankan kepada peranan kebiasaan,rutin, dan standar prosedur pelaksanaan dalam kehidupan organisasi.
Kesemuanya itu merupakan budaya organisasi yang memudahkan pengambilan kebijakan organisasi yang memudahkan pengambilan kebijaksanaan organisasi dan pemecahan permasalahan yang ada.
b.      Pendekatan simbolisme ekspresif dan norma-norma organisasi
Pendekatan ini memfokuskan perhatian pada aspek symbol dan norma yang terdapat dalam suatu perusahaan sehingga memotivasi pekerja untuk melakukan aktivitasnya.Misalnya perayaan ulang tahun perusahaan bisa dilakukan oleh perusahaan besar dan perusahaan swasta asing di Indonesia seperti raja wali citra televise atau BASF.
c.       Pendekatan budaya produksi dan manajemen
Pendekatan ini memandang bahwa terdapat perbedaan antara oran-orang yang terlibat dalam produksi dan mereka yang terlibat dalam manajemen.


d.      Pendekatan legitimasi dan keefektifan
Pedekatan ini melihat bahwa bagaimana legitimasi dan keefektifan organisasi berhubungan dengan lingkungannya

2.      Budaya Kelas Sosial Dalam Ekonomi
[5]Penelitian budaya dalam kelas social seperti yang diajukan di maggio (1994) dapat dilakukan dalam tiga bidang penelitian
a.       Penelitian tentang kelas bawah
Penelitian ini dapat dilakukan pada masalah bagaimana peranan sosialisasi dan ikatan budaya dalam mempertahankan solidaritas, mengizinkan tindakan ekonomi atau politik tertentu.
b.      Penelitian tentang propesional dan manejer
Penelitian ini berkisar pada bagaimana budaya yang dimiliki oleh anggota-anggota kelas ini memberikan kemampuan kepada mereka untuk melakukan mobilitas  (pekerjaan dan sosial).
c.       Penelitian tentang kelas pekerja
Penelitian ini berkisar pada bagaimana bahasa,rasa,definisi tentang kehormatan,norma hokum,dan item budaya lainnya mempengaruhi perilaku seperti motivasi kerja.
[6]Misalnya Budaya Nyumbang di Jawa,bagi masyarakat Jawa tentu tidak asing dengan budaya nyumbang. Budaya ini sudah begitu akrab di telinga kita. Nyumbang biasanya dilakukan dengan membantu kerabat, tetangga, teman, saudara yang sedang punya hajat, entah itu hajat melahirkan, mantu (mantenan), sunatan, maupun kematian. Bentuk sumbangan bisa berwujud uang, barang, tenaga maupun pikiran.
Semula nyumbang sebagai sesuatu yang bernilai agung, wujud solidaritas sosial masyarakat guna mengurangi beban warga yang sedang hajatan. Ketika ada tetangga, rekan atau kerabat yang sedang punya hajat, masyarakat sekitar secara suka rela membantunya, sehingga warga yang hajatan tidak terlalu terbebani. Masyarakat Jawa warna budayanya sangat kental. Hampir setiap tahapan kehidupan bisa dipastikan ada ritual-ritual yang mesti dijalankan, sejak lahir, sunatan, hamil, melahirkan, ritual kematian hingga pascakematian. Jika perayaan ritual ini semua ditanggung sendirian, akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Seiring perjalanan waktu, tradisi nyumbang ikut mengalami pergeseran nilai. Tradisi yang semula bernilai solidaritas sosial tinggi ini pada akhirnya mengalami proses kapitalisasi. Nyumbang yang awalnya kental dengan nuansa solidaritas organis, solidaritas berdasarkan ketulusan,  telah berubah menuju solidaritas mekanis, solidaritas berdasarkan untung rugi. Penyelenggaraan hajatan tidak lagi semata-mata wujud akan ketaatan kepada tradisi, namun kepentingan-kepentingan ekonomi ikut bermain. Tradisi nyumbang sudah bergeser dari orientasi sakral menuju kepentingan uang. 
Dari dua contoh kasus diatas, dapat kita bayangkan betapa besarnya biaya yang dibutuhkan untuk acara-acara semacam itu, belum lagi mereka harus memotong hewan kurban. Satu ekor sapi saja bisa dikatakan tidak cukup dalam prosesi adat itu, minimal dua ekor sapi untuk dipergunakan dalam acara tersebut yang akan disuguhkan kepada semu undangan yang hadir. Menariknya lagi, ketika akan dilaksanankan acara hajatan semacam itu, tidak mengenal apakah orang tersebut kaya atau miskin, kondisi acaranya berbeda, suguhannya pun juga tidak jauh berbeda. Orang kaya memotong kerbau, orang miskin pun memotong kerbau. Inilah kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat danterjadi secara turun-temurun. Bahkan untuk melaksanakan prosesi tersebut masyarakat rela untuk meminjam uang, menggadaikan apa yang dimiliki, serta menjual harta keluarga. Sehingga biaya ritual tinggi menjadi sebuah kebiasaan turun temurun, yang berdampak pada tingkat ekonomi masyarakat khususnya masyarakat pedesaan.
Ritual sebagai perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam konteks adat, budaya rasa syukur tidak cukup hanya dengan lisan, namun perlu diwujudkan dalam bentuk upacara ritual dan kalimat syukur itu diucapkan berbarengan dengan acara ritual.
Tidak sebanding dengan nilai kepuasan bathin yang sulit diukur, nilai negative yang ditimbulkan oleh acara adalah sebagai sebuah pemborosan, yang menyebabkan kemiskinan yang berdampak pada :
·          Timbulnya hutang[7]
·                     Hidup dalam pas-pasan tanpa memperhatikan gizi makanan karena sebagian penghasilan disimpan untuk persiapan hajatan
·          Menggadaikan hak miliknya untuk kepentingan ritual
·          Budaya gengsi

3.      Budaya Antar Bangsa
[8]Penelitian tentang budaya antar bangsa melihat bagaimana perbedaan budaya antar bangsa menyebabkan perilaku ekonomi.Bidang penelitian ini memperhatikan perbedaan isi dari naskah dan kategori-kategori yang melekat dalam bahasa dan ditanamkan lewat media sosialisasi  misalnya system pendidikan dan media massa.Penelitian tentang perbedaan budaya jepang dan Amerika memperlihatkan perbedaan budaya kerja seperti pekerja-pekerja jepang lebih lama jam kerjanya,lebih sedikit absen,lebih sedikit alih pekerjaan,dan lebih sedikit melakukan protes dibandingkan pekerja-pekerja amerika.
Saat dunia bergerak ke arah yang lebih masyarakat global, kita melihat hubungan budaya yang lebih dan lebih lintas. Banyak orang tua mengatakan bahwa hubungan ini tidak akan bekerja karena tidak wajar, dan kadang-kadang berpikir ini mempengaruhi beberapa sangat stabil. Jadi untuk melihat apakah hubungan lintas budaya Anda memiliki tembakan bekerja, periksa daftar periksa singkat tapi penting. Hubungan Anda bahkan akan lebih kuat untuk itu dalam jangka panjang. Inilah yang harus Anda ketahui tentang mempersiapkan diri bagi Pernikahan lintas budaya. Terlalu banyak orang menganggap bahwa budaya mereka sampai ke "menang," terutama jika latar belakang mereka adalah satu mayoritas di mana mereka tinggal. Anda mungkin berpikir keluarga Anda tidak akan memiliki masalah, atau mengharapkan mereka untuk memiliki kecocokan. Dalam kedua kasus, ada kemungkinan mereka akan mengejutkan Anda. Intinya adalah bahwa sering kali ada tarik alami untuk wanita dari yang lain budaya dan sebaliknya dan cara sedang dibuat lebih populer dan diterima oleh jaringan sosial yang berlimpah tengah hari ini. Jika saya mencari suatu hubungan dan satu tidak mengembangkan online saya akan naik pesawat cepat untuk bertemu dengannya untuk melihat apakah itu hanya kelakar online. Bahkan saya tidak akan mencari hubungan secara online, itu hanya bukan cara saya. Ketika saya pertama kali pergi ke Rusia, aku benar-benar hilang! Setiap aspek dari bagaimana mereka melakukan hal-hal yang asing bagiku. Saya tidak melakukan apa-apa dengan benar, dan istri saya mengancam saya terus-menerus karena saya biasanya malu sangat banyak. Rasanya seperti hidup pada roller coaster emosional, tapi saya bertahan dan matang menjadi orang yang lebih stabil dan percaya diri karena itu. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk memastikan komunikasi budaya akurat lintas telah terjadi. Hindari Slang Bahkan orang asing yang paling berpendidikan tidak akan memiliki pengetahuan yang lengkap slang, idiom dan ucapan. Bahayanya adalah bahwa kata-kata akan dipahami tetapi artinya tidak terjawab. Berikut adalah beberapa strategi untuk meningkatkan komunikasi lintas-budaya. Perubahan perspektif. Anda melihat orang-orang, tempat, dan hal sehari-hari meskipun lensa sendiri budaya Anda. Lihat apa yang Anda dapat belajar dengan mencoba pada lensa budaya orang lain. Berhati-hati. Menjadi sadar berarti "sepenuhnya hadir" dan mendengarkan apa dan bagaimana informasi yang dikomunikasikan. Mendidik diri sendiri. Perjalanan. Ambil kelas atau seminar. Dapatkan keluar dari zona kenyamanan Anda. Masuk ke komunitas Anda. Dalam rangka membangun kuat hubungan lintas-budaya, mengundang kenalan baru Anda untuk berbagi makan dengan Anda. Makanan memegang peranan penting dalam kehidupan orang-orang dari semua lapisan masyarakat. Mengambil waktu untuk menikmati makan siang atau makan malam dengan teman yang baru calon. Mengembangkan hubungan lintas-budaya tidak mudah. Artikel ini telah membahas lima tips untuk membangun Persahabatan dengan orang-orang dari semua lapisan kehidupan. Saran saya tentang situasi visa adalah bahwa jika Anda bertemu seseorang dari negara lain yang ada di sini dengan visa pengunjung atau bentuk lain dari visa dan Anda merasa bahwa Anda mungkin sangat serius tentang mereka, berpikir tentang menikah sebelum mereka meninggalkan negara itu.[9]

4.      [10]Budaya Dan Pertukaran
Pertukaran, seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya merupakan aktivitas ekonomi yang diterapkan dalam bidang ekonomi pasar.Berkenaan peranan budaya dalam masyarakat pasar, Dimaggio mengajukan tiga argument yaitu
1.      Budaya membentuk actor rasional
2.      Ide,teknologi kognitif dan institusi-institusi yang berkaitan menciptakan kerangka kerja bagi ekonomi pasar
3.      Orang menggunakan budaya untuk menginterpretasikan dan menyesuaikan diri terhadap hubungan-hubungan dan institusi pasar.

C.     Pasar Loak sebagai Kontruksi Budaya
Pasar loak yang dimaksud disini adalah pasar loak yang berkembang di eropa barat,terutama jerman.Pasar loak jerman tidaklah dapat dipandang hanya sebagai tempat jual beli barang-barang bekas tetapi lebih dari itu,ia dapat dipandang sebagai suatu kontruksi budaya.Pasar loak di jerman tidak dapat disamakan dengan pasar loak yang ada dipadang,misalnya pasar loak jerman umumnya dilakukan dilangan terbuka,barang yang diperjualbelikan beraneka ragam mulai dari barang-barang bekas seperti pakaian,peralatan dapur,peralatan ruang tamu,alat tulis,music dan sebagainya.Barang-barang baru tersebut kebanyakan berasal dari luar jerman seperti turki dan Negara-negara eropa timur seperti polandia dan rusia.
Suatu pandangan biasa di jerman seorang penjual barang dagangan bekas menggelar barang dagangannya di depan atau disamping mobil baru”BMW” nya.Barang bekas itu relative baru bahkan malah sering ditemukan barang yang dijual masih baru belum dilepakan merek dagangnya atau lebel harganya,tetapi oleh karena terlanjur sudah dibeli atau karena hal lain maka barang tersebut jatuh ke pasar loak.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Yang dimaksud dengan ekonomi menurut Marx suatu pokok bagian dari masyarakat zaman ini, pada  itu  kebanyakan sarjana sosiologi setuju.
Adapun pengaruh budaya dalam produksi adalah
1.      Budaya dalam organisasi
a.       Pendekatan kognitif
b.       Pendekatan simbolis
c.       Pendekatan budaya produksi dan manajemen
d.      Pendekatan legitimasi
2.      Budaya kelas social
a.       Penelitian tentang kelas bawah
b.       Penelitian tentang professional dan manejer
c.       Penelitian tentang kelas pekerja
3.      Budaya dan antar bangsa

B.     Saran
Dengan adanya makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahaminya atau mengambil ilmu pengetahuan dari pemakalah ini,pemakalah juga menyadari masih banyak kekurangan dalam kesempurnaan makalah ini,jadi kami menerima kritik dan saran dari pembaca dan teman-teman semuanya.






DAFTAR PUSTAKA


Damsar “Sosiologi ekonomi” Ed. Revisi cet. 2 Jakarta PT. Raja grafindo persada 2002

Weber Max,(1922) 1978,economy and society:  An outline of interpretative sociology. Vol 2.berkeley: university of california press.


http://id.prmob.net/antar-budaya/rusia/hubungan-interpersonal-2198166.html


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar